Pandangan yang tertuju pada sebatang pensil dari beberapa pensil yang terletak, meraihnya dan mengoreskan akan sesuatu pada secarik lembaran putih, lembaran yang tadinya putih pun kini menjadi goresan-goresan, didalam kebisuannya lembaran itu tidaklah menginginkan itu terjadi, dalam benak pensil tak ingin mengores lembaran putih itu, sang pensil hanya bisa diam tak bergerak dan didalam hati memohon maaf akan itu semua , apa daya dia tak memiliki tangan, kaki maupun mulut , kalaupun ada dia tak ingin kejadian itu terjadi, mungkin berlari atau menahan goresan dilakukan tangan seseorang, mungkin juga berteriak bahwa ini semua bukanlah dia yang melakukannya, goresan itu tak menyenangkan bagi pensil dan lembaran, tapi dibalik goresan ini mempunyai arti buat seseorang. Janganlah menyesali kejadian yang telah terjadi, karena tak akan pernah kembali seiring waktu yang berjalan.
Minggu, 17 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar